Semua hal apapun yang dilakukan seorang atau kelompok, pasti memiliki maksud dan tujuan, baik itu tindakan spontan maupun tindakan yang diluar nalar dan logika manusia. Vandalisme adalah salahsatunya, vandalisme menjadi salahsatu bentuk nyata dari manifestasi seorang atau kelompok yang ingin mengeluarkan isi fikirannya secara tersurat maupun tersirat, yang tentunya memiliki maksud dan tujuan.
Tapi kenapa? dan untuk apa?
Itu yang terfikirkan olehku setiap kali melihat vandalisme-vandalisme yang ambigu ini, yang secara berulang muncul di sudut-sudut pusat kota yang memiliki kesenjangan ekonomi yang tidak beraturan dan tentunya akan berimbas pada kesenjangan sosial. Aku percaya bahwa semua vandalisme ini memliki maksud dan tujuannya, dan tidak terlepas dari sebab dan akibatnya. Dikota dengan masyarakat hedonis seperti ini (namun tidak semua, dan ini hanya opini pribadi) sangat masuk akal untuk melakukan hal-hal “gila” seperti ini, entah itu karena kepercayaan, mengeluarkan isi pendapat, ataupun sebagai “syarat” yang harus dilakukan agar mendapatkan hal tertentu untuk “bertahan hidup”.
Lalu kembali pada pertanyaan di awal;
Tapi kenapa? dan untuk apa?