Sunday, November 3, 2019

RELIKUI ASA




26 juli 2016, salahsatu daerah dikota Bandung telah terjadi penggusuran paksa yang melibatkan salahsatu korporasi dan pemerintah daerah kota Bandung. Penggusuran ini melibatkan berbagai elemen negara seperti TNI-POLRI sebagai “pengaman” agar proses penggusuran yang secara prosedural cacat hukum itu berjalan dengan semestinya. Tak ada yang luput dari proses nya, dari rumah hingga instalasi listrik dibabat habis oleh mereka.

Berangkat dari pengalaman saya sebagai orang yang pernah mengalami hal serupa; penderitaan tidaklah berakhir sehabis penggusuran terjadi. Semua hal ini memberikan dampak berkepanjangan bagi korban tergusur, selain karena tak ada tempat untuk berteduh, juga menjadi beban sosiologis, psikologis dan (tentu saja) ekonomi untuk melanjutkan kehidupan mereka dikemudian hari.

Secara substansial, Rumah sebagai tempat yang sakral bagi penghuninya kini tinggaL angan. Hal tersebut membenarkan bahwa nilai-nilai kemanusiaan begitu nihil; jika didalamnya melibatkan ketamakan segelintir umat manusia.

 Maka dari itu, sebagai orang yang masih memiliki rasa kemanusiaan terhadap sesama, saya membuat proyek “Relikui Asa” sebagai refleksi saya pribadi terhadap masa lalu sekaligus memberi dukungan secara moriil atas ketidak adilan yang terjadi dimanapun itu berada.








































No comments:

Post a Comment